Dita Aprilia Sary ♥
Selasa, 21 Januari 2014
Sabtu, 28 Desember 2013
Oh tidakkkkk!!! Aku berubah lagi! Aku menyebalkan lagi! Dan aku bertarung dengan gengsi lagiiii... Ya ini memang sifat burukku 'Menyebalkan saat merasakan sakitnya rindu' Ini seharusnya tak terjadi. Semua memang hanya masalah nyali. Aaaaaa aku benci mengatakan RINDU... Tidak tidak ini bukan benci ini hanya gengsi hahaha. Memang ini lucu-_- Dia? Dia kekasihku, dan mengapa aku malu berkata RINDU? Haha aku memang gila. Tapi mengapa hanya mengatakan kata RINDU itu tak semudah mengetiknya pada keyboard notebookku? Ah ini sepele. Oh maaf.. Maafkan aku sayang sering berubah manjadi menyebalkan akhir-akhir ini, ini semua hanya karna aku belum berani bicara padamu bahwa AKU RINDU PADAMU. Segeralah pulang dan peluk aku (lagi).
Kamis, 24 Oktober 2013
Bahagia?
Bahagia itu ada makanan saat lapar tengah malam..
Bahagia itu saat sampai rumah setelah berpergian..
Bahagia itu tidur tanpa rasa khawatir..
Bahagia itu sentuhan kecil dgn orang yg kita suka dan diperlama beberapa detik..
Bahagia itu mengetahui ada orang yang bahagia karena kita..
Bahagia itu berada di ruangan yang penuh dengan tawa..
Bahagia itu mengobrol hingga tengah malam dengan sahabat..
Bahagia itu menggesekan kaki pada sprei yang dingin..
Bahagia itu berkumpul dengan keluarga..
Bahagia itu bangun pagi saat ingin pergi liburan..
Bahagia itu mengetahui orang yang kita sayang baik-baik saja..
Bahagia itu kamu.
Rabu, 23 Oktober 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013
Senin, 10 Juni 2013
Pura-pura(?)
Bukan pertama kalinya saya sakit hati. Bukan juga yang terakhir kali. Tapi setiap sakit hati pasti punya cerita sendiri. Well, kita manusia memang tak akan pernah lepas dari cinta. Dan cinta tak akan pernah lepas dari luka dan bahagia. Memang sudah begitu Tuhan mengaturnya.Sering kali kita munafik dengan diri sendiri, dengan perasaan sendiri, bahkan dengan apa yang sedang terjadi di dalam hati. Apa penyebabnya? Tak lain karena luka di hati. Luka membuat pikiran kita mati. Yang kita inginkan saat itu adalah melupakan orang yang menyakiti kita. Tapi secara bersamaan kita menginginkan dia untuk menyembuhkannya. Itu sebabnya sering kali kita berpura-pura tak membutuhkannya, berpura-pura tak peduli dengannya, berpura-pura baik-baik saja dan bahkan berpura-pura tak mengenalnya.Namun saat berpura-pura, yang kita dapatkan malah beban, bukan keringanan. Pikiranpun malah menjadi kacau tak karuan. Padahal dalam hati kita masih menginginkan. Kenapa kita begitu? Niat kita begitu untuk melindungi hati, juga untuk menarik diri. Tapi salah. Semuanya malah menjadi sia-sia. Dia akan tetap menjalani hidup seperti biasa dan kita menderita. Karena sekeras apapun kita berpura-pura tak menginginkannya, kita akan berakhir dengan membutuhkannya. Untuk menyembuhkan luka. Haha, tak adil ya? Padahal rasa yang kita berikan kepadanya sangatlah besar, tapi tetap terlihat kecil di matanya. Rindu yang kita pendam sudah terlalu dalam, tapi tetap tak punya derajat di hatinya. Tetap berdoa. Tuhan punya rencana. Dan semua itu, bukan cuma kita yang mengalaminnya. Tapi semua orang di dunia.